Kamis, 03 Mei 2018

Imajinasi 4: Pohon yang Tinggi

Saat tu kami lagi terjebak macet di dekat daerah mekarsari,
nah di daerah situ banyak pohon bambu tiba-tiba Chiya nyletuk "Mah, pohonnya kog bergerak?" saya jawab kan emang pohon makhluk hidup jadi bisa bergerak, dia bergerak kalau kena angin. Terus tanya lagi "Itu ibunya yang mana ma?" yang besar Chiy, terus serentetan pertanyaan pohon apa bisa tidur? tidurnya berdiri gitu? apa ga capek? aduh, akhirnya saya coba alihkan pertanyaan ke cerita mengarang indah tentang pohon.

Sebuah pohon yang bosan
Jadi dulu ada pohon yang sangat besar dikelilingi burung camar yang setiap pagi bertengger di dahan pohon. Pohon tersebut suka sama nyanyian burung camar. Tapi burung-burung itu hanya hinggap pada pagi hari, kalau malam si pohon merasa kesepian karena nggak ada teman. Lama kelamaan si pohon bosan karena dia tidak seperti burung camar yang bisa terbang, dia iri melihat kawanan camar bisa ke sana ke mari. Dia akhirnya sadar kalau pohon itu tidak bisa berjalan, dia hanya bisa bergerak karena dibantu oleh angin. Terus si pohon juga sadar kalau dia pindah ke tempat lain kasian si camar akan mencari dia. akhirnya dia sekarang merasa senang walaupun tiap malam tidak ada burung camar yang menemaninya tapi ada suara angin malam yang bikin di tidak kesepian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar